JADILAH LEBIH SHALIH SAAT ZAMAN SEMAKIN MEMBURUK

Assalamualaikum semua,

Selamat pagi sahabat cahaya Qur’an, semoga masih bersemangat dalam menuntut ilmu.. langsung saja kepembahasan kita kali ini :

Di akhir masa umat islam harus menjadi sholih dalam menghadapi zaman

Gambaran umum Rasulullah SAW tentang bagaimana kondisi suatu kaum dari zaman ke zaman.

  •  Zaman Yang Semakin Memburuk.

Rasulullah SAW Bersabda :

لا يأتي عليكم زمان إلا والذي بعده شر منه حتى تلقوا ربكم ) أخرجه البخاري في صحيحه من حديث الزبير بن عدي

“Tidaklah datang kepada kalian suatu masa kecuali setelahnya lebih jahat dari sebelunya, sehingga engkau akan bertemu dengan Allah (Rab Kalian).” (HR. Bukhari)

Hadits di atas sangat relevan dengan kondisi yang dialami oleh umat islam saat ini.

  • Penguasa Penindas.

….ثم تكون ملكا عاضا فيكون ماشاءالله أن يكون……

“Kemudian akan ada kerajaan (penguasa) yang penindas yang berlangsung sampai masa yang dikehendaki Allah SWT.” (HR. Baihaqii, dishahihkan oleh Al Albani dalam silsilah Al Hadits Shohihah).

Rasulullah SAW mendoakan para penyelenggara negara yang telah menyengsarakan rakyatnya. Hadits dari ‘Aisyah RA, bahwa Nabi SAW berdoa :

“Ya Allah, barang siapa yang diberikan amanah mengurus urusan umatku lalu dia mempersulit mereka maka persulitlah dia, dan barang siapa yang diberikan amanah mengurus urusan umatku lalu dia berlaku baik kepada mereka, maka, perlakukanllah dia dengan baik pula.” (HR. uslim No. 1828, Ahmad No. 24622, Ibnu Hibban No. 553, Abu ‘Uwanah No. 7025, dll)

  • Penguasa Yang Penipu.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda :

«سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ» ، قِيلَ: وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ؟ قَالَ: «الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ»

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh kebohongan, saat itu pendusta dibenarkan, orang yang benar justru didustakan, penghianat diberi amanah, orang yang dipercaya justru dikhianati, dan Ar-Ruwaibidhah berbicara” Ditanyakan : ”Apakah Ar-Ruwaibidha ?” Beliau bersabda: “Seorang laki-laki yang bodoh (Ar Rajul At Taafih) tetapi sok mengurusi urusan yang banyak.” (HR. Ibnu MAjah No. 4036. Ahmad No. 7912. Dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad No. 7912. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: Sanadnya jayyid. Lihat Fathul Bari,13/84).

  • Penjaga Keamanan Yang Tidak Taat Kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda :

“سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شَرَطَةٌ، يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللَّهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللَّهِ، فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْ بِطَانَتِهِمْ”.

“Akan datang di akhir zaman adanya petugas keamanan yang di pagi hari di bawah kemurkaan Allah, dan sore harinya di bawah kebencian Allah. Hati-hatilah kamu menjadi bagian dari mereka.”

(HR. Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 7616. Imam Al Munawi mengatakan: shahih. Lihat  _At Taisir bi Syarh Al Jaami’ Ash Shaghiir,_2/192).

  • Membenci Arab.

Rasulullah SAW bersabda :

يا  سلمان لا تبغضنى فتفارق دينك. قلت يارسول الله كيف ابغضك وبك هدانا الله. قال تبغض العرب فتبغضني

“Wahai Salman. Janganlah kamu membenciku. Hal itu akan berdampak engkau akan terlepas dari Agamamu. Salman bertanya : Bagaimana aku membencimu. Padahal kami mendapat Hidayah karena keberadaanmu ? Engkau membenci Arab maka engkau telah membenciku.”

(HR. At Tirmidzi No. 3927, katanya: Hasan. Ahmad No. 23731, Al Hakim dalam _Al Mustadrak_ No. 6995, katanya : shahih. Sebagian Ulama yang lain menilai hadits ini  doif).

  • Penguasa Yang  Sufaha.

ليأتين على الناس زمان يكون عليكم امراء سفهاء يقدمون شرار الناس و
يظهرون بخيارهم ويؤخرون الصلاة فمن ادرك منكم فلا يكون عريفا ولا شرطيا ولاجابيا ولا خازنا

“Akan datang suatu masa kepada umat manusia, pemimpinnya adalah Sufaha, lebih mengutamakan orang – orang jahat sebagai pembantunya namun mereka mencitrakannya sebagai orang-orang baik. Mereka selalu mengakhirkan shalat. Barang siapa yang mendapatkan zaman tersebut, janganlah mau menjadi menterinya, polisinya, pemungut pajaknya dan bendaharanya.”

(Hadits Shohih menurut ibnu Hibban. Dan Hasan Menurut Al Albani).

                Sufaha assal artinya orang-orang yang kurang waras. Al Qur’an menyebut 3 golongan manusia sebagai sufaha :

  1. Orang –orang munafiqin (QS. Al Baqarah : 3)
  2. Orang-orang yang menentang hukum Allah SWT (Yahudi) (QS. Al baqarah : 142)
  3. Orang –orang yang tidak mampu mengelola keuangan pribadi (apa lagi negara) (QS. An Nisa : 5)
  • Zina dan Riba Merajalela.

Dari Ibnu ‘Abbas RA bahwa Nabi SAW bersabda :

إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ حَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ كِتَابَ اللهِ

“Jika Zina dan Riba sudah muncul di sebuah negeri maka mereka telah menghalalkan azab yang ditetapkan Allah.”

(HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 5416. Al Hakim: Shahihul isnad. Syaikh Al Albani menshahihkan dlam Shahihul Jami’ No. 679).

  • Jumlah Ulama Semakin Sedikit.

Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا 

“Sesungguhnya Allah tidaklah menghapuskan ilmu begitu saja dari manusia. Tapi dihapuskannya dengan mewafatkan ulama, sampai Ulama tidak tersisa. Manusia pun mengambil tokoh – tokoh bodoh, lalu mereka ditanya, dan berfatwa tanpa ilmu sehingga mereka sesat dan menyesatkan .” ( HR. Al Bukhari )

  • Kondisi Umat Tidak Berkualitas.

يوشك الأمم أن تداعى عليكم، كما تداعى الأكلة إلى قصعتها. فقال قائل: ومِن قلَّةٍ نحن يومئذ؟ قال: بل أنتم يومئذٍ كثير، ولكنكم غثاء كغثاء السَّيل، ولينزعنَّ الله مِن صدور عدوِّكم المهابة منكم، وليقذفنَّ الله في قلوبكم الوَهَن. فقال قائل: يا رسول الله، وما الوَهْن؟ قال: حبُّ الدُّنيا، وكراهية الموت

“Hampir – hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (Umat Islam), Layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk.”Seorang laki-laki berkata, “Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?” Beliau menjawab: “Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, Namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah Akan mencabut rasa takut kepada kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al Wahn?” Seseorang lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apa itu Al Wahn ?” beliau menjawab : “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud No. 3745. Syaikh Bin Baaz mengatakan: hasan. Lihat _Majmu’ Al Fatawa,_ 5/106).

                Subhanallah, betapa gambaran yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW di atas sangat identik dengan  realita yang sedang dialami oleh Umat islam saat ini. Tentu sebagai muslim kita merasa gelisah, sering muncul perasaan khawatir yang sangat dengan kondisi negeri kita saat ini. Kendati demikian, SEBAGAI MUKMIN KITA TETAP TIDAK BOLEH BERPUTUS ASA.

                Karena harapan kebangkitan Umat Islam tetap masih ada, selama masih ada kelompok yang baik atau pribadi yang shalih, yaitu :

  • Para Ulama dan umat bersatu dengan tekad bersama-sama berjuang dalam menegakkan Kalimatullah. Allah SWT berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama !” (QS. An Nisa : 71)

  • Para Pemuda Muslim yang siap untuk bangkit dan memiliki semangat bagai Pemuda As –Habul Kahfi.

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesunggunya mereka adalah pemuda – pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS. Al Kahfi : 13)

  • Umat Islam sadar bahwa dirinya harus meningkatkan taqwa-nya kepada Allah SWT dan berusaha untuk istiqomah di jalan taqwa itu. Dari Tsauban RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Ada segolongan (thaifah) umatku yang senantiasa di atas kebenaran, tidaklah memudharatkan mereka orang-orang yang memusuhi mereka, sampai Allah datangkan urusannya (Kiamat), dan mereka tetap demikian.” (HR. Muslim No. 1920, At Tirmidzi No. 2229, Ibnu Majah No.6).

  • Ulama dan Umat memiliki keberanian menasihati pemimpin yang dzalim.

Dari Abu Sa’id Al Khudri RA, bahwa Nabi SAW bersabda :

“Sesungguhnya jihad yang paling agung adalah mengutarakan perkataan yang benar di hadapan pemimpin yang zalim.” (HR. At Tirmidzi No. 2329, katanya: hasan).

Mari kita renungkan nasihat Imam Hasan Al Banna saat kita berada dalam situasi sulit seperti ini:

  1. Agar kalian semua tahu dan menyadari betul, bahwa tidak ada tempat bersandar kecuali kepada Allah SWT.
  2. Dan agar jangan pernah kalian menanti dukungan dan kemenangan kepada seorangpun kecuali kepada Allah SWT.
  3. Oleh karenanya ikhwah sekalian, merengeklah kepada Allah SWT dalam doa-doa kalian.
  4. Dan bersungguh-sungguhlah dalam beramal !

Masyaallah, sungguh nasihat yang begitu tepat bagi kaum muslimin negeri ini. Wahai saudaraku, marilah kita segera bertaubat dan merengek-rengek kepada Allah SWT agar kita segera terlepas dari kezaliman penguasa dan fitnah media sebagaimana yang kita alami saat ini.  

Demikianlah penjelasan dari kami . semoga kita para kaum muslimin bisa mengambil pelajaran, Wallahu’alam bisshawab ..

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

baca juga artikel menarik kami yang lainnya :

Jadilah Prajurit Allah SWT

Menjadikan Al Quran sebagai sahabat di dunia

Keberkahan Dalam Mempelajari Al Qur’an

Bahagia Bersama Al Qur’an Harus Diraih dengan “Sengsara” (Mujadah)